logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊBrexit Merugikan Irlandia dan ...
Iklan

Brexit Merugikan Irlandia dan Inggris

Di Indonesia, tidak banyak diketahui dampak Brexit pada Republik Irlandia, apalagi masyarakatnya. Duta Besar Irlandia memberikan penjelasan.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Β· 1 menit baca
Dari kiri ke kanan: Ketua Partai Hijau Irlandia Utara Steven Agnew, Wakil Ketua Sinn Fein Michelle O'Neill, Ketua SDLP Colum Eastwood, Ketua Demokrat Liberal Vince Cable, dan politikus dari Aliansi Partai Politik Irlandia Utara Stephen Farry. Para pengunjuk rasa penentang Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa berdiri di belakang mereka ketika para politikus ini memberikan pernyataan di London, Inggris,  12 November 2018.
AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS

Dari kiri ke kanan: Ketua Partai Hijau Irlandia Utara Steven Agnew, Wakil Ketua Sinn Fein Michelle O'Neill, Ketua SDLP Colum Eastwood, Ketua Demokrat Liberal Vince Cable, dan politikus dari Aliansi Partai Politik Irlandia Utara Stephen Farry. Para pengunjuk rasa penentang Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa berdiri di belakang mereka ketika para politikus ini memberikan pernyataan di London, Inggris, 12 November 2018.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tiga tahun setelah Inggris resmi mengeluarkan diri dari Uni Eropa dalam kejadian yang disebut sebagai Brexit, Irlandia berusaha untuk memperluas pasarnya. Irlandia ingin mencari negara-negara sebagai mitra dagang baru agar tidak lagi sepenuhnya bergantung pada Inggris.

Hal itu dikemukakan Duta Besar Irlandia untuk Indonesia Padraig Francis dalam wawancara khusus dengan Kompas, Senin (27/3/2023), di Jakarta. Inggris telah menjadi anggota Uni Eropa (UE) sejak 1973. Akan tetapi, ada sejumlah pihak yang tidak yakin dengan keanggotaan tersebut. Di satu sisi, pasar tunggal UE memang menguntungkan, tetapi di sisi lain, mereka tidak menyukai keharusan Inggris tunduk pada hukum UE.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan