logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊRekonsiliasi Arab Saudi-Iran...
Iklan

Rekonsiliasi Arab Saudi-Iran Ubah Peta Timur Tengah

Rekonsiliasi Arab Saudi-Iran tak hanya bisa mengubah peta geopolitik-keamanan di Timur Tengah, tetapi juga bisa menghentikan konflik di sejumlah negara. Namun, AS dan Israel tak akan tinggal diam.

Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN, DARI KAIRO, MESIR
Β· 1 menit baca
Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (kanan), berjabat tangan dengan Penasihat Dewan Keamanan Nasional Arab Saudi Musaad bin Mohammed al-Aiban (kiri) dan Direktur Kantor Komisi Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China Wang Yi dalam pertemuan tertutup di Beijing, China, Sabtu (11/3/2023).
AP/XINHUA/LUO XIAOGUANG

Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (kanan), berjabat tangan dengan Penasihat Dewan Keamanan Nasional Arab Saudi Musaad bin Mohammed al-Aiban (kiri) dan Direktur Kantor Komisi Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China Wang Yi dalam pertemuan tertutup di Beijing, China, Sabtu (11/3/2023).

Rekonsiliasi Arab Saudi-Iran dengan mediasi China yang diumumkan di Beijing, Jumat, 10 Maret lalu, merupakan perkembangan kejutan terbesar terkait isu Timur Tengah pada kuartal awal 2023. Bisa disebut ini perkembangan out of the box dalam isu Timur Tengah saat ini.

Rekonsiliasi Arab Saudi-Iran ini setara dengan peristiwa besar di Timur Tengah dalam beberapa dekade terakhir, seperti revolusi Iran tahun 1979, kesepakatan damai Mesir-Israel di Camp David tahun 1979, kesepakatan Oslo antara Palestina dan Israel tahun 1993, musim semi Arab tahun 2010-2011, dan Visi Arab Saudi 2030 yang mengantarkan terjadinya revolusi sosial budaya di negeri itu.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan