“Mengompori” Keluhuran Budi Indonesia
Budaya suatu bangsa adalah alat diplomasi yang lengkap karena mengandung semua unsur, mulai dari politik, kesenian, sosial, dan ekonomi. Akan tetapi, pola pikir ini rupanya perlu "dikompori" lebih lanjut.
Setiap kali ada negara di Asia Tenggara yang mengajukan suatu tradisi ataupun artefak kebudayaan kepada Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), warganet Indonesia biasanya mencak-mencak. Mereka keras mengatakan bahwa produk budaya ituadalah kepunyaan Indonesia semata. Padahal, sejatinya, kebudayaan merupakan hal yang cair dan selalu menyebar. Mengakui persebarannya sembari melestarikan produk budaya itu menunjukkan keluhuran budi bangsa Indonesia.
“Di sini tugas kami melakukan pendidikan masyarakat bahwa budaya Indonesia itu lahir dari berbagai pengaruh global sejak zaman dulu dan kemudian menyebar pula di kawasan dengan kecairan komunikasi sehingga menjadi signifikan di wilayah yang lebih luas daripada Nusantara,” kata Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Itje Chodidjah ketika ditemui di Jakarta, Kamis (2/3/2023).