Uni Afrika Tidak Menoleransi Kudeta
Uni Afrika tidak menoleransi pergantian kekuasaan secara inkonstitusional. Organisasi ini juga mendorong kembalinya supremasi sipil di negara-negara yang mengalami kudeta militer.

Para pemimpin negara-negara anggota Uni Afrika berfoto bersama di sela-sela KTT Uni Afrika yang berlangsung di Addis Ababa Etiopia, Sabtu (18/2/2023). KTT bersepakat untuk tidak memberikan toleransi atas kudeta militer di kawasan dan mendesak dikembalikannya supremasi sipil negara yang kini dipimpin junta militer. (AP Photo)
ADDIS ABABA, SENIN — Uni Afrika menyebut mereka tidak bisa menerima perubahan kekuasaan atau pergantian kepemimpinan yang tidak demokratis di wilayahnya. Mereka menyebut sikap itu sebagai zero tolerance terhadap pergantian kepemimpinan atau perubahan kekuasaan yang dilakukan melalui cara-cara yang tidak sejalan dengan prinsip demokrasi.
Sikap itu mengemuka di akhir Konferensi Tingkat Tinggi Uni Afrika yang berlangsung di Addis Ababa, Ibu Kota Etiopia, Minggu (19/2/2023).