logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊSetelah Sukses di G20,...
Iklan

Setelah Sukses di G20, Indonesia Diminta Beri Terobosan Atasi Masalah di Kawasan

Setelah dinilai sukses mengetuai G20, Indonesia diharapkan bergigi dalam mengetuai ASEAN. Tindakan yang diambil ASEAN ataupun pilihan untuk tidak melakukan apa pun sangat berpengaruh terhadap reputasi organisasi itu.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Β· 1 menit baca
(Dari kiri ke kanan) Ketua dan Pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal, Profesor Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dewi Fortuna Anwar, Kepala Departemen Luar Negeri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Lina Alexandra, dan Pemimpin Redaksi <i>The Jakarta Post</i> Endy Bayuni. Mereka menjadi narasumber dalam diskusi mengenai arah politik luar negeri Indonesia tahun 2023 yang diselenggarakan oleh FPCI di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

(Dari kiri ke kanan) Ketua dan Pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal, Profesor Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dewi Fortuna Anwar, Kepala Departemen Luar Negeri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Lina Alexandra, dan Pemimpin Redaksi The Jakarta Post Endy Bayuni. Mereka menjadi narasumber dalam diskusi mengenai arah politik luar negeri Indonesia tahun 2023 yang diselenggarakan oleh FPCI di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Peta jalan dan pemilihan prioritas isu selama keketuaan Indonesia untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN harus segera diterbitkan. Setelah kesuksesan Indonesia memimpin G20, dunia mengharapkan Indonesia bisa melakukan terobosan atau setidaknya membuka jalan untuk mencari berbagai jalan keluar berkesinambungan terkait persoalan kawasan dan geopolitik.

”Tahun 2022 adalah kesuksesan politik luar negeri Indonesia karena G20 berlangsung produktif dan mematahkan skeptisisme berbagai pihak. Ini membuat politik luar negeri 2023 dihadapkan pada standar dan harapan yang tinggi dari masyarakat global,” kata Dino Patti Djalal, pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), dalam diskusi mengenai rencana politik luar negeri Indonesia 2023 di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan