PPTM Dipandang Kurang Membahas Kebijakan dan Langkah Strategis Nyata
Belum banyak perubahan pendekatan politik luar negeri Indonesia selama sembilan tahun terakhir. Kebijakan mayoritas bersifat reaktif terhadap fenomena global.
JAKARTA, KOMPAS β Para pengamat hubungan internasional dan politik luar negeri Indonesia menilai Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri atau PPTM kurang menggali permasalahan. Bahkan, ada beberapa isu penting yang sangat berpengaruh di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara tidak disinggung. Pola ini menunjukkan bahwa kebijakan politik luar negeri masih bersikap reaktif dari situasi internal dan eksternal, bukan berbasis membangun sistem dan iklim yang strategis.
Kritik disampaikan oleh tim peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta pada hari Kamis (11/1/2023). Mereka melihat, di PPTM tahun 2023 yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pandemi Covid-19 saat ini tidak lagi menjadi tantangan. Ini adalah salah satu pertanda yang baik.