Liburan Malah Stres
Liburan Natal dan Tahun Baru mestinya menjanjikan situasi rekreatif. Namun, bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa, ada kekhawatiran. Sebagian karena komersialisasi, sebagian lagi karena tekanan ekonomi.
Libur Natal dan Tahun Baru mestinya membawa kebahagiaan. Beragam kegiatan, terutama bersama keluarga, menjadi hal yang selalu dirindukan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, bagi sebagian masyarakat Amerika Serikat, liburan malah mendatangkan tekanan mental. Sebab, komersialisasi besar-besaran ikut menggeser pola pikir masyarakat tentang libur Natal dan Tahun Baru.
Setiap tahun, Asosiasi Psikiatri Amerika Serikat (APA) mengeluarkan hasil survei menjelang Natal dan Tahun Baru. Survei pada 2022 mengungkap, 31 persen orang dewasa merasa tertekan menghadapi hari raya. Hasil survei yang diterbitkan di laman Psychiatry.org ini tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Rata-rata, orang dewasa di AS mengalami kenaikan tingkat stres lima kali lipat sebelum Nataru.