Timur Tengah
Israel-Lebanon Teken Perjanjian Batas Maritim
Lebanon dan Israel menandatangani perjanjian batas maritim yang ditunggu-tunggu. Meski demikian, tak semua elit politik di Israel setuju dengan langkah itu,

Presiden Lebanon Michel Aoun (kiri) menerima naskah perjanjian batas maritim Lebanon-Israel di Laut Tengah dari Wakil Perdana Menteri Elias Bou Saab di Beirut, Selasa (11/10/2022). Bou Saab bertindak sebagai negosiator dari pihak Lebanon untuk perundingan yang ditengahi oleh Amerika Serikat sejak tahun 2020 itu. (Dalati Nohra via AP)
JERUSALEM, KAMIS – Israel dan Lebanon, melalui mediasi Amerika Serikat, akhirnya menandatangani perjanjian perbatasan maritim dan pengelolaan minyak bumi serta gas alam di wilayah Laut Tengah. Kedua negara mengharapkan perjanjian ini bisa membawa perdamaian sekalipun secara teknis kedua negara masih dalam status perang sejak 1948. Kedua negara juga berharap memperoleh keuntungan ekonomi dari eksploitasi migas di wilayah itu.
Juru Bicara Sekretaris Perserikatan Bangsa-Bangsa Stephane Dujarric di Geneva, Swiss, Kamis (27/10/2022), menjelaskan bahwa perjanjian ditandatangi secara terpisah. “Delegasi Israel tidak akan bertemu dengan delegasi Lebanon. Jadi, ada dua berkas perjanjian yang ditandatangani dengan Amerika Serikat sebagai perantara,” ujarnya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Israel-Lebanon Teken Perjanjian Batas Maritim ".
Baca Epaper Kompas