logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊTubuh Perempuan dan Demokrasi
Iklan

Tubuh Perempuan dan Demokrasi

Hak perempuan terpatri di dalam prinsip demokrasi. Menafikannya akan menjadi bom waktu.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Β· 1 menit baca
Foto dari tangkapan video UGC tanggal 14 Oktober 2022 ini menunjukkan pengunjuk rasa di kota Zahedan, provinsi Sistan-Baluchistan. Mereka meneriakkan yel-yel prodemokrasi. Ini adalah bagian dari unjuk rasa di Iran dan berbagai negara yang dipicu kematian Mahsa Amini.
AFP

Foto dari tangkapan video UGC tanggal 14 Oktober 2022 ini menunjukkan pengunjuk rasa di kota Zahedan, provinsi Sistan-Baluchistan. Mereka meneriakkan yel-yel prodemokrasi. Ini adalah bagian dari unjuk rasa di Iran dan berbagai negara yang dipicu kematian Mahsa Amini.

Unjuk rasa di Iran, yang dipicu kematian seorang perempuan berumur 22 tahun, Mahsa Amini, tak kunjung reda. Bahkan, kini menjadi fenomena global. Di Iran, unjuk rasa itu, jauh lebih besar daripada unjuk rasa tahun 2009 atau Revolusi Hijau Iran yang mempertanyakan keabsahan hasil pemilihan umum. Protes juga lebih besar ketimbang unjuk rasa antikorupsi tahun 2018 yang oleh kantor berita IRNA dikabarkan diikuti 42.000 orang.

Mahsa Amini tewas pada 16 September lalu. Kematian Amini diduga akibat penganiayaan saat ia berada dalam penahanan polisi moral Iran. Ia ditahan karena dituduh tidak berjilbab sesuai dengan aturan negara.

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan