Inggris ”Menjadi” Negara Berkembang
Peter Chatwell, Kepala Strategi Makro Global Mizuho Securities, mengingatkan bahwa dana talangan dari IMF kemungkinan akan dibutuhkan Inggris di masa depan.
Inggris kini tidak ubahnya seperti negara berkembang. Ada ketidakstabilan politik, gangguan perdagangan, krisis energi, dan inflasi yang meroket. Pemerintah Inggris diperkirakan tak akan bisa mengatasi krisis ekonomi terparah sejak dekade 1990-an.
Inggris mengalami penurunan kegiatan ekonomi. Pemerintahannya dipimpin orang-orang yang terjebak nostalgia akan kejayaan masa lalu. Tidak satu pun yang mampu membangkitkan Inggris di samping persoalan demografi yang menua. Maka, pernyataan Saxo Bank, sebuah bank investasi asal Denmark, yang dikutip CNBC pada 9 Agustus lalu, amat tepat bahwa Inggris kini telah menjelma kembali seperti negara berkembang.