logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊSetelah Rafale dan F-15ID di...
Iklan

Setelah Rafale dan F-15ID di Depan Mata, Saatnya Benahi Pertahanan Nasional

Jika datang semua, pesawat tempur yang diincar Indonesia belum mengubah kekuatan strategis negeri ini. Meski begitu, ini peluang membenahi tata kelola persenjataan nasional. Indonesia lebih leluasa dari ancaman embargo.

Oleh
KRIS MADA, ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO, IQBAL BASYARI
Β· 1 menit baca
Foto 5 Juni 2021 ini memperlihatkan para awak berdiri di dekat jet tempur Rafale di dek kapal induk Perancis, Charles-de-Gaulle, di lepas pantai Toulon, Perancis.
AFP/NICOLAS TUCAT

Foto 5 Juni 2021 ini memperlihatkan para awak berdiri di dekat jet tempur Rafale di dek kapal induk Perancis, Charles-de-Gaulle, di lepas pantai Toulon, Perancis.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pembelian 42 unit jet tempur Rafale dari Perancis serta rencana membeli 36 unit jet tempur F-15ID dari Amerika Serikat dan penjajakan pembelian dua kapal selam kelas Scorpene (Perancis) menghadirkan tantangan sekaligus peluang dalam penguatan pertahanan Indonesia. Pemerintah dapat memanfaatkan transaksi itu untuk membenahi tata kelola dan postur pertahanan nasional.

AS dan Perancis mengumumkan rencana penjualan persenjataan itu hampir bersamaan. Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly mengumumkan penjualan Rafale dan Scorpene pada Kamis (10/2/2022) siang di Jakarta. Sementara Departemen Luar Negeri AS menyusul mengumumkan persetujuan penjualan 36 unit F-15ID beberapa jam kemudian.

Editor:
MARCELLUS HERNOWO, MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan