Pesawat tempur Rafale dan pesawat Airbus A400M Atlas milik AU Perancis juga akan digunakan sebagai alutsista Indonesia.

Indonesia kembali menandatangani kontrak pembelian tambahan 18 pesawat tempur Rafale.

Kontrak dinyatakan efektif saat syarat administrasi, terutama keuangan, telah dipenuhi untuk pastikan kontrak berjalan.

Dengan efektifnya kontrak tahap kedua pesawat tempur Rafale, berarti proses pembuatan 18 Rafale akan dimulai sekitar dua minggu ke depan.

Menhan Prabowo Subianto dengan didampingi Menlu Retno LP Marsudi kembali menemui Presiden Perancis Emmanuel Macron. Prabowo menyebut pertemuan itu untuk memperkokoh kemitraan strategis dengan Perancis.

Alat utama sistem senjata atau alutsista sangat penting bagi Indonesia, khususnya pertahanan wilayah udara. Pengadaan dan peremajaan alutista menunjang profesionalisme prajurit TNI, dalam hal ini TNI AU.

Keputusan Kemenhan membeli 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar menuai kontroversi. Sejumlah pihak mempertanyakan kebijakan tersebut karena Presiden pernah berpesan agar jangan membeli alutsista bekas.

”TNI AU harus menjadi angkatan udara modern dan tangguh, mampu menjaga ruang udara Indonesia, serta bertransformasi sebagai kekuatan nasional di udara yang dihormati dan disegani di dunia,” kata Presiden Joko Widodo.