Pegiat HAM Protes atas Langkah Tesla Buka Ruang Pamer di Xinjiang
Langkah perusahaan pembuat mobil listrik, Tesla, untuk tetap beroperasi di China, bahkan membuka cabang di Xinjiang, menuai kecaman para pembela hak asasi manusia. Tesla dianggap mendukung opresi China di wilayah itu.
WASHINGTON, SELASA — Berbagai lembaga pembela hak asasi manusia dan perwakilan Pemerintah Amerika Serikat mengemukakan keberatan terhadap perusahaan pembuat mobil listrik, Tesla, atas keputusannya membuka ruang pamer di Urumqi, ibu kota provinsi otonomi Xinjiang di China. Mereka menilai langkah Tesla ini sama dengan mendukung Pemerintah China melakukan opresi—bahkan genosida—kepada suku bangsa Uighur dan kelompok etnis minoritas lainnya di wilayah tersebut.
Protes resmi dikeluarkan oleh Dewan Relasi Amerika-Islam (CAIR). ”Pemimpin Tesla, Elon Musk, harus menghentikan dukungan ekonomi terhadap genosida yang dilakukan oleh China,” kata Ibrahim Hooper, Direktur Komunikasi CAIR, Selasa (4/1/2022).