Industri Penerbangan, antara Memberi Infus atau Menutup Buku
Intervensi pemerintah untuk membantu maskapai nasionalnya, terutama maskapai yang diakui sebagai maskapai negara pembawa bendera negara (”national flag carrier)”, beberapa kali terjadi di Asia Tenggara.
Sejak empat dekade terakhir, setidaknya lebih dari 150 maskapai dunia harus tutup buku. Di Amerika Serikat, lebih dari 100 maskapai yang mengajukan kebangkrutan. Dua maskapai yang memiliki nama, seperti Continental dan Trans World Airlines (TWA), mengumumkan bangkrut tidak hanya sekali. Satu nama terakhir, TWA, tiga kali mengumumkan bangkrut, yaitu tahun 1991, 1992, dan 2001. Setelah itu, tutup buku, hilang dari peredaran untuk selamanya.
Industri penerbangan adalah salah satu industri yang rentan terhadap situasi pasar. Ongkos besar di beberapa hal, mulai dari tenaga kerja, pembelian, hingga perawatan pesawat sering kali tidak dibarengi pemasukan yang memadai. Fluktuasi harga minyak, bahan bakar jet, biaya tetap dan variabel yang tinggi yang bergantung pada harga pasar adalah alasan utama mengapa industri ini dianggap sangat fluktuatif.