logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊKegagalan Mengelola...
Iklan

Kegagalan Mengelola Keberagaman Menjadi Sumber Konflik di Afrika

Kegagalan mengelola keberagaman di Benua Afrika menjadi akar munculnya beraneka konflik. Persoalan itu tidak pernah diselesaikan hingga tuntas sehingga menjadi bara dalam relasi sosial antarwarga.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rtGokp607V2GgvbwPdyoizcdwWw=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2FAP21262367182888_1633090227.jpg
MULUGETA AYENE/UNICEF VIA A

Letmedhin Eyasu menggendong Zewila Gebru, putranya yang baru berusia satu tahun, yang menderita kekurangan gizi, saat memeriksa kondisi kesehatan anaknya di sebuah layanan kesehatan di Agbe, Etiopia, 7 Juni 2021. Laporan badan kemanusiaan PBB akhir September menyebutkan, angka kekurangan gizi dan gizi buruk anak balita di wilayah konflik Tigray, Etiopia, sudah melewati ambang batas.

Kegagalan mengayomi dan menghargai kemajemukan masyarakat disepakati sebagai penyebab berbagai konflik di Benua Afrika. Perserikatan Bangsa-Bangsa menelusuri, segala jenis diskriminasi sosial, politik, dan ekonomi di benua ini berhulu pada diskriminasi berbasis ras dan kelompok etnis.

”Banyak ditemukan kasus orang-orang ditolak untuk mengakses layanan kesehatan, pendidikan, bahkan mengutarakan pendapat karena ia berasal dari kelompok etnis tertentu, memiliki warna kulit tertentu, atau menganut kepercayaan minoritas,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam Sidang Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat, pada Rabu (13/10/2021). Sidang kali ini dipimpin oleh Kenya.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan