logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊRusia Batal Keluar dari...
Iklan

Rusia Batal Keluar dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

Rusia menilai Amerika Serikat berupaya menjegal perkembangan antariksa Rusia. Roscosmos pun menandatangani perjanjian kerja sama laboratorium Bulan dengan China.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4bIx7p-lXt_ocw1PJ6nDUJHMyc0=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F03a62701-7cb4-48ae-8db0-8bfef33b83cb_jpg.jpg
KOMPAS/NASA

Awak Expedition 40 yang bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berfoto bersama di ISS pada 23 Agustus 2014. Mereka adalah Steven R Swanson dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Alexander Skvortsov dari Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Alexander Gerst dari Badan Antariksa Eropa (ESA), Maxim Suraev dari Roscosmos, Reid Wiseman dari NASA, dan Oleg Artemyev juga dari Roscosmos.

MOSKWA, RABU β€” Rusia menyatakan tidak jadi keluar dari program Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS yang dikembangkan, antara lain, oleh Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Kanada. Pada saat yang sama, Rusia juga telah menandatangani kerja sama eksplorasi antariksa bersama dengan China.

Menurut kantor berita Rusia, Interfax, pembatalan disampaikan Sergei Kirkev, Direktur Eksekutif Misi Berawak Badan Luar Angkasa Rusia, Roscosmos. Ia berbicara dalam wawancara dengan stasiun televisi Rossiya-24 pada Selasa (3/8/2021).

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan