logo Kompas.id
InternasionalAlih-alih Jaga Stabilitas,...
Iklan

Alih-alih Jaga Stabilitas, Junta Dorong Myanmar Makin Dalam Terperosok Kekacauan

Diamputasi oleh gagasan yang salah tentang nonintervensi, ASEAN belum menjatuhkan sanksi apa pun kepada junta Myanmar. Rakyat Myanmar menjadi korban dari tindakan represif junta dan lambannya aksi ASEAN.

Oleh
Pascal S Bin Saju
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wz1xaAD3WdAlgbF63RBHP6N2WQc=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2FMYANMAR-POLITICS-MILITARY_96018279_1620034201.jpg
AFP PHOTO / SHWE PHEE MYAY NEWS AGENCY

Foto dari kantor berita Shwe Phee Myay yang diambil dan dirilis pada 2 Mei 2021 ini menunjukkan polisi berjaga-jaga saat terjadi demonstrasi  menentang kudeta militer pada Hari Revolusi Musim Semi Myanmar Global di Kyaukme, Negara Bagian Shan, Myanmar.

Dunia terus disuguhi krisis politik Myanmar. Junta yang berkuasa tidak mengelola krisis dengan baik agar segera berakhir. Tidak ada ruang negosiasi dan komunikasi politik dengan pihak lawan, kecuali membui mereka. Upaya dari luar belum kuat menekan junta agar krisis politik dan kemanusiaan diakhiri, termasuk dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Junta militer tidak sedang melawan kelompok-kelompok etnis minoritas bersenjata setelah merebut kekuasaan sipil pada 1 Februari lalu. Mereka sedang melawan ”kelompok mayoritas rakyat sipil tidak bersenjata” yang ingin mengembalikan pemerintahan sipil demokratis. Namun, rakyat bisa apa melawan tangan-tangan ”kelompok kecil junta militer yang sangar berpeluru tajam”?

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan