logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊKapal Selam, Laskar Penggentar...
Iklan

Kapal Selam, Laskar Penggentar yang Bikin Berdebar

Beroperasi di bawah laut membuat kapal selam lebih sulit dideteksi dan hal itu menjadi unsur penggentarnya. Berbeda dengan kapal permukaan yang membutuhkan jumlah sebagai unsur penggentar.

Oleh
kris mada
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/17xXJmmnhysr8N0EnzKTvSaHqMw=/1024x652/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2FKAPAL-SELAM-A_1619074075.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Kapal selam KRI Ardadedali-404 tiba dari Korea Selatan di pangkalan Komando Armada IIdi Surabaya, Jawa Timur, Kamis (17/5/2018). KRI Ardadedali-404 menjadi kapal kedua setelah KRI Nagapasa-403 pesanan Pemerintah Indonesia yang diproduksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan.

Dari 195 negara di dunia, hanya 120 negara yang mempunyai angkatan laut dan cuma 41 di antaranya yang memiliki kapal selam. Indonesia termasuk salah satu dari sedikit negara yang mengoperasikan wahana laut paling kompleks itu.

Asia menjadi kawasan yang mengoperasikan kapal selam terbanyak. Jumlahnya melebihi kapal selam di Benua Amerika dan Eropa. Di Asia, China dan Korea Utara (Korut) memimpin pengoperasian kapal selam dari segi jumlah ataupun teknologi.

Editor:
laksanaas
Bagikan