logo Kompas.id
InternasionalMenyoroti Tantangan Prakarsa...
Iklan

Menyoroti Tantangan Prakarsa Sabuk dan Jalan China

Megaproyek Prakarsa Sabuk dan Jalan China di berbagai negara mendapatkan aneka pertanyaan dari berbagai sisi. Namun, kerap kali pertanyaan-pertanyaan itu berujung kebuntuan karena tidak mendapatkan jawaban memuaskan.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/n2X2AJkrr6Rp4C9AePAMXuxPHNs=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FMALAYSIA-CHINA-DIPLOMACY-TRANSPORT_81750390_1564061082.jpg
(RUSHDI SAMSUDIN / AFP)

Pekerja China Communications Constructions Ltd (CCCC) berdiri di depan terowongan proyek Jaringan Rel Pantai Timur di Dungun, Terengganu, Malaysia, Kamis (25/7/2019). Proyek itu adalah bagian dari Prakarsa Sabuk dan Jalan Beijing yang ditargetkan selesai pada 2026.

Pemerintah China dan Pemerintah Iran, Sabtu (27/3/2021), menandatangani ”pakta kerja sama strategis” selama 25 tahun ke depan. Bagi Beijing, kerja sama itu sekaligus menandai bahwa megaproyek global Prakarsa Sabuk dan Jalan terus berjalan di tengah pandemi Covid-19. Teheran menyatakan pakta kerja sama itu bagian dari komponen politik, strategi, dan ekonomi kedua negara.

Pakta kerja sama China dan Iran tersebut pertama kali diusulkan Beijing dalam kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Teheran pada Januari 2016. Xi dan mitranya dari Iran, Hassan Rouhani, kemudian setuju  menetapkan peta jalan untuk ”investasi timbal balik di bidang transportasi, pelabuhan, energi, industri, dan jasa”.

Editor:
samsulhadi
Bagikan