logo Kompas.id
InternasionalMasyarakat Sipil Myanmar...
Iklan

Masyarakat Sipil Myanmar Meradang, Pabrik China Jadi Sasaran

Beijing melalui kedutaan besarnya di Myanmar mendesak petinggi junta militer untuk menghentikan kekerasan dan menangkap pelaku vandalisme.

Oleh
Luki Aulia
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7ViHWuyw2DUGBq9xHzC__2PV3rA=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FMyanmar_95086082_1615783288.jpg
AP PHOTO

Pengunjuk rasa anti-kudeta menunjukkan selebaran berisi penolakan dan meneriakkan slogan saat mereka memprotes kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Senin, 15 Maret 2021. Kekerasan senjata terhadap rakyat sipil oleh aparat junta telah menewaskan sedikitnya 140 orang sejak 1 Februari lalu.

Masyarakat sipil Myanmar menilai  China bersikap diam atas langkah yang dilakukan   junta militer. Sementara itu, korban jiwa terus  berjatuhan akibat kekerasan aparat junta.

YANGON, SENIN  -- Sebanyak 32 pabrik yang dibangun dengan dana investasi China di  kawasan industri Shwe Lin Ban, di kota praja Hlaing Tharyar, Yangon, Myanmar,  dirusak, dijarah, dan dibakar.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan