logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊHidup di Kota Besar Tak Lagi...
Iklan

Hidup di Kota Besar Tak Lagi Menyenangkan

Setelah merasakan hidup dalam karantina dan pembatasan selama berbulan-bulan, lebih dari 40 persen warga kota-kota besar Eropa mulai mempertimbangkan untuk pindah ke desa atau kota yang lebih kecil.

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oIUul3Jsqnk9445RDy4UAG_dBcE=/1024x686/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fff4261bb-783d-478f-9344-229b78dd4207_jpg.jpg
AFP / TOLGA AKMEN

Para aktivis kelompok Extinction Rebellion berkumpul di di Lapangan Parlemen, pusat kota London, Inggris dalam aksi krisis iklim, Selasa (1/9/2020). Aksi itu mendesak Parlemen Inggris memperhatikan komitmen menjaga lingkungan tetap hijau seperti penanaman pohon dan pembangunan infrastruktur bagi pesepeda dan pejalan kaki.

Pandemi memaksa warga dunia beradaptasi dengan kebiasaan baru. Hidup di kota besar dianggap tak lagi menyenangkan dan banyak yang pindah ke desa.

Kebijakan karantina dan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 menjungkirbalikkan kehidupan masyarakat dunia. Kebiasaan-kebiasaan baru membentuk cara hidup baru. Warga dunia terpaksa beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan