logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊTenggat Tiga Bulan bagi...
Iklan

Tenggat Tiga Bulan bagi Reformasi di Lebanon

Presiden Perancis Emanuel Macron menegaskan dukungannya kepada Lebanon. Namun, ia pun meminta dengan sungguh-sungguh negara itu melakukan reformasi. Tanpa langkah itu, Perancis akan menjatuhkan sanksi.

Oleh
ADHITYA RAMADHAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OYU4fA5u3IojfVCKmR0HtyDfRgQ=/1024x699/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2FLebanon-Explosion-France_91598532_1599020739.jpg
STEPHANE LEMOUTON, POOL VIA AP

Presiden Perancis Emmanuel Macron, kedua dari kanan, didampingi Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian, tengah, bertemu dengan tentara Perancis yang ditugaskan membantu membangun kembali pelabuhan Beirut, Selasa (1/9/2020).

BEIRUT, RABU β€” Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan, politisi Lebanon telah berkomitmen terhadap peta jalan yang dimulai dengan membentuk jajaran pemerintahan dalam waktu dua minggu ke depan dan dengan cepat melakukan reformasi. Jika gagal menjalankan reformasi dalam tiga bulan, Lebanon terancam dijatuhi sanksi.

Berbicara pada hari terakhir lawatan dua harinya di Beirut, Rabu (2/9/2020), Macron juga menyampaikan bahwa Perancis berkomitmen membantu Lebanon keluar dari krisis. Namun, jika reformasi tidak berhasil dilakukan dalam waktu tiga bulan, Perancis akan menjatuhkan sanksi, termasuk menunda bantuan internasional.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan