Gencatan Senjata Munculkan Harapan Perdamaian di Libya
Pemimpin para kubu yang bertikai, dalam pernyataan terpisah, mengatakan mereka mau mengakhiri peperangan dan mengadakan pemilu. Langkah ini dipuji oleh PBB, Uni Eropa, dan beberapa negara Arab.
TRIPOLI, MINGGU β Harapan bisa dimulainya proses perdamaian di Libya muncul setelah kubu berkonflik di Libya mengumumkan gencatan senjata. Namun, para pengamat skeptis dengan gencatan senjata itu setelah bertahun-tahun Libya dilanda gejolak kekerasan dan masuknya kekuatan asing.
Perdana Menteri Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Fayez al-Sarraj, yang bermarkas di ibu kota Tripoli dan didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta Aguila Saleh, Ketua Parlemen Libya yang berpusat di Tobruk dan didukung pemimpin Tentara Nasiona Libya (LNA) Khalifa Haftar, Jumat lalu, sama-sama mengumumkan gencatan senjata mereka.