Adaptasi Mesin Diplomasi Indonesia dalam Dunia yang Berubah
Kementerian Luar Negeri, sebagai mesin utama diplomasi Indonesia, beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tantangan global yang semakin cepat berubah.
JAKARTA, KOMPAS -- Pelaksana tugas Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Teuku Faizasyah mengatakan, transformasi besar-besaran Kementerian Luar Negeri dimulai pada 2001. Menteri Luar Negeri kala itu, Hassan Wirajuda, menilai dunia telah banyak berubah selama dekade 1990-an dan mesin diplomasi Indonesia harus disesuaikan.
Dari pendekatan fungsional, struktur Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI diubah ke pendekatan kewilayahan. Pada masa Hassan mulai dikenal Dirjen Amerika dan Eropa (Amerop), Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, dan Dirjen ASEAN. Salah satu pemimpin pada direktorat jenderal baru itu adalah Retno LP Marsudi--menteri luar negeri saat ini--yang menjadi Dirjen Amerop.