logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊSenyum atau Cemberut, Siapa...
Iklan

Senyum atau Cemberut, Siapa yang Tahu...

Masker yang kini diwajibkan untuk dikenakan orang di tengah pandemi Covid-19 kerap dianggap sebagai penghalang dalam berkomunikasi tatap muka. Namun, banyak cara dan tips untuk mengatasi kendala itu.

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/X2WEBEl7ttxSx9P3F1amsASaaso=/1024x697/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FHEALTH-CORONAVIRUSSOUTHASIA_89751244_1591979630-e1591979699290.jpg
REUTERS/NAVESH CHITRAKAR

Model masker unik ini dikenakan seorang pengunjuk rasa dalam demonstrasi menuntut adanya langkah-langkah yang lebih baik dan efektif guna menangani pandemi Covid-19 di dekat kediaman resmi Perdana Menteri Nepal di Kathmandu, Selasa (9/6/2020).

Berbulan-bulan lamanya perdebatan soal efektivitas masker sebagai pelindung diri dari virus seolah tak berujung. Sebagian orang percaya, masker dapat melindungi diri dari kemungkinan tertular virus atau menulari orang lain. Sebagian lagi tidak percaya.

Penelitian kolaboratif antara Cambridge dan Greenwich University, Inggris, yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Proceedings of the Royal Society A, Rabu (10/6/2020), mempertegas efektivitas penggunaan masker untuk menekan penyebaran virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19. Apalagi, jika dibarengi dengan karantina dan disiplin menjaga jarak fisik, kegunaan masker itu semakin besar.

Editor:
samsulhadi
Bagikan