logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPengungsi Tidak Memiliki...
Iklan

Pengungsi Tidak Memiliki Banyak Pilihan

Selain menjadi korban persekusi di Myanmar, pengungsi Rohingya juga tidak memiliki banyak pilihan saat mereka tinggal di kamp pengungsi di Bangladesh. Mereka pun juga menjadi korban jaringan perdagangan manusia.

Oleh
B Josie Susilo Hardianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/babxk14Z2IuT7Y8JVryk8e1uARA=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FMYANMAR-ROHINGYAACCIDENT_87217539_1581692853.jpg
REUTERS / STRINGER NO RESALES. TIDAK ADA ARSIP

Pengungsi Rohingya menunggu setelah kapal mereka terbalik di dekat Pulau Saint Martin di Teluk Bengal, di Teknaf, dekat Cox’s Bazar, Bangladesh,  Selasa (11/2/2020).

YANGON, JUMAT β€” Belum ada peluang positif yang berpihak kepada warga etnis Rohingya. Tekanan bertubi-tubi dan buruknya situasi di kamp pengungsian membuat warga Rohingya terpaksa melarikan diri melalui laut. Dalam proses pelarian itu, sebagian dari mereka kembali tertangkap, bahkan beberapa di antaranya tewas tenggelam. Selain menjadi korban politik, sosial, dan budaya, di Myanmar, warga Rohingya juga menjadi korban jaringan penyelundup dan perdagangan manusia lintas negara.

Baca juga: Solusi Konkret Isu Rohingya

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan