logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊASEAN Buka Peluang Intervensi ...
Iklan

ASEAN Buka Peluang Intervensi oleh Negara Lain

Sejumlah negara cenderung bersikap unilateral dan mendorong penyelesaian bilateral. ASEAN sebaiknya tidak mengikuti skenario itu. Sebab, negara tertentu cenderung memaksakan kehendaknya.

Oleh
KRIS MADA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3kgscZyFbhD7y-AksgaWWt9oCj4=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200113_ENGLISH-SERIAL-NELAYAN-NATUNA_A_web_1578925365.jpg
ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT

Kapal Pasukan Penjaga Pantai dan Laut dari China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 yang berpatroli mendekati kapal nelayan pukat China di perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di utara Pulau Natuna, 11 Januari 2020. Kapal pukat China itu diketahui menangkap ikan di perairan ZEE Indonesia di utara Pulau Natuna.

JAKARTA, KOMPAS β€” Negara-negara Asia Tenggara membuka peluang diintervensi negara lain di wilayah maritimnya. Sebab, negara-negara Asia Tenggara tidak kunjung menyelesaikan tumpang tindih perbatasan maritim.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI), Arie Afriyansyah, mengatakan, perkembangan di Laut Natuna seharusnya mendorong negara-negara Asia Tenggara menyelesaikan tumpang tindih perbatasan maritimnya. ”Jika sudah setuju, tidak ada peluang intrusi oleh negara lain,” ujarnya dalam seminar peringatan 25 tahun Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang diselenggarakan FH UI, Kamis (6/2/2020), di Jakarta.

Editor:
samsulhadi
Bagikan