logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊSinergi Pendanaan...
Iklan

Sinergi Pendanaan Antarkementerian Masih Menjadi Kendala

Rehabilitasi mangrove masih menemui sejumlah tantangan, seperti sinergi pendanaan antarkementerian/lembaga. Hal ini terjadi karena rehabilitasi mangrove memiliki dimensi yang sangat luas.

Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
Β· 1 menit baca
Bibit mangrove yang mulai tumbuh di sekitar tambak di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2019). Rehabilitasi pesisir utara di kawasan tersebut terus dilakukan untuk mencegah abrasi yang terus mengancam.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Bibit mangrove yang mulai tumbuh di sekitar tambak di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2019). Rehabilitasi pesisir utara di kawasan tersebut terus dilakukan untuk mencegah abrasi yang terus mengancam.

JAKARTA, KOMPAS β€” Rehabilitasi mangrove di Indonesia masih menemui sejumlah tantangan, seperti aspek pendanaan yang belum tersinergi dengan baik. Di sisi lain, sektor swasta juga didorong untuk bisa masuk ke dalam skema rehabilitasi mangrove ini.

Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rofi Alhanif yang mewakili Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan menyampaikan, rehabilitasi mangrove pada 2021-2024 ditargetkan mencapai 600.000 hektar. Sepanjang 2020-2021, Indonesia telah merestorasi 60.000 hektar mangrove.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan