logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊMenyusuri Potensi Ekonomi nan ...
Iklan

Menyusuri Potensi Ekonomi nan Lestari

Para pembeli dan investor yang mayoritas adalah anak muda menaruh perhatian besar terhadap komoditas nan lestari di Kapuas Hulu. Mereka meyakini bisnis tidak hanya sekadar keuntungan, tetapi juga tentang keberlanjutan.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
Margareta Bermas (kanan), salah satu petenun kain tenun iban, tengah menjelaskan beragam motif tenun kepada pembeli di Dusun Ngaung Keruh, Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (5/2/2022). Terdapat empat jenis tenun yang dibuat orang Iban secara tradisional, yakni tenun ikat atau kebat, sidan, pileh, dan songket.
PRADIPTA PANDU MUSTIKA

Margareta Bermas (kanan), salah satu petenun kain tenun iban, tengah menjelaskan beragam motif tenun kepada pembeli di Dusun Ngaung Keruh, Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (5/2/2022). Terdapat empat jenis tenun yang dibuat orang Iban secara tradisional, yakni tenun ikat atau kebat, sidan, pileh, dan songket.

Sepuluh pembeli dan investor dari sejumlah daerah yang bergerak di bidang ekonomi hijau mendengarkan dengan saksama tatkala orang Dayak Iban mengenalkan produk-produk yang diolah secara lestari di rumah panjang, Dusun Ngaung Keruh, Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (5/2/2022). Sambil diiringi celetukan kecil, tak lupa mereka juga mengabadikan setiap pengenalan produk dengan ponsel pintar.

Beberapa dari mereka tampak terkesima saat melihat kain tenun khas Dayak Iban dan mendengar kisah serta filosofi di balik pembuatannya. Dengan kekhasan dan nilai filosofi yang tinggi, tidak heran rata-rata satu helai tenun iban berukuran 135 cm x 8 cm dihargai Rp 100.000. Harga tenun bisa lebih mahal untuk ukuran yang lebih besar.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan