Lembaga Riset
Peleburan Eijkman Bisa Hancurkan Ekosistem Riset dan Sumber Daya Manusia
Kualitas sumber daya di LBM Eijkman bertahun-tahun terlatih melalui eksostem riset yang ditempa pengalaman panjang.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F4b422d5b-b6d6-4943-8f2b-3d11f24db2bb_jpg.jpg)
Gedung Lembaga Biologi Melekuler Eijkman atau Lembaga Eijkman di Jakarta Pusat, Selasa (4/1/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN menyebabkan tercerai-berainya sumber daya manusia dan ekosistem riset yang sudah terbentuk puluhan tahun. Peleburan ini juga berpotensi menghapus infrastruktur kelembagaan pusat riset yang telah membangun dan menerapkan salah satu kultur akademik terbaik di Indonesia.
”Saat ini peneliti dan staf LBM Eijkman tercerai-berai. Selain mencari ekosistem yang sesuai, juga karena memang tidak semua bisa tertampung di BRIN,” kata Herawati Supolo Sudoyo, profesor biologi molekuler eks LBM Eijkman, di Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Peleburan Eijkman Bisa Hancurkan Ekosistem Riset dan Sumber Daya Manusia".
Baca Epaper Kompas