logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiEkosistem Riset Eijkman
Iklan

Catatan Iptek

Ekosistem Riset Eijkman

Atmosfer riset telah ada di Lembaga Eijkman sejak awal dibangun lebih dari 30 tahun lalu. Suasana dan kerja sama antara periset dan staf lain di lembaga itu pun terbangun dengan baik.

Oleh
Ahmad Arif
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/fVp7xsUwhy2RMbbwYj8jzQwYb9o=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200327_172924_1586427423.jpg
DRAWING/ILHAM KHOIRI

Ahmad Arif, wartawan Kompas

Pradiptajati Kusuma (33), doktor lulusan University of Touluse, Perancis masih teringat dengan perjumpaan awalnya dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pada 2010. Waktu itu dia masih mahasiswa tingkat akhir Program Studi Biologi, Institut Teknologi Bandung yang magang di Eijkman.

Dalam satu pertemuan mingguan, Pradipta diminta mempresentasikan progres penelitiannya di hadapan peneliti senior, termasuk juga Kepala LBM Eijkman Prof Sangkot Marzuki. "Saya mempresentasikan DNA barcoding yang jadi bagian tugas akhir kuliah saya. Dengan bahasa Inggris belepotan, tapi, para senior itu menanggapi serius dan apresiatif," kata dia.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Ekosistem Riset Eijkman".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...