logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บMengatasi Masalah Persisten...
Iklan

Mengatasi Masalah Persisten Gizi Masyarakat

Indonesia dihadapkan pada permasalahan kesehatan yang persisten, termasuk masalah status gizi. Intervensi yang spesifik diperlukan sesuai dengan persoalan yang dihadapi di setiap wilayah.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Tg1iwS4eXDXRIUC53b1kCLIteiE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F9bc721bc-cdf1-4f70-a0d6-a8d2e7687b0a_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Warga penerima manfaat melakukan registrasi saat hendak membeli bahan makanan dengan Kartu Jakarta Pintar di lokasi distribusi Food Station di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (6/9/2021). Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak dan warga Jakarta yang kurang berhak menerima subsidi.

Indonesia masih terbelenggu dengan masalah gizi. Kondisi masyarakat dengan tengkes atau yang sering juga disebut stunting menjadi persoalan yang terjadi dalam jangka waktu panjang. Tengkes tidak sekadar memengaruhi kondisi fisik. Jauh lebih dari itu, tengkes sangat berpengaruh pada kemampuan kognitif seseorang.

Anak yang mengalami tengkes sangat berisiko mengalami gangguan perkembangan fungsi kognitif. Risiko penyakit tidak menular pada kemudian hari juga cukup besar. Akibatnya, kemampuan serta daya saing di masa depan menjadi rendah.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan