logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€Ί76.000 Hektar Area Konflik...
Iklan

76.000 Hektar Area Konflik Tenurial Telah Ditangani

Sepanjang 2021, seluas 76.000 hektar area konflik tenurial telah diselesaikan. Namun, masyarakat yang berada di area jelajah satwa liar tetap harus mengalah atau meninggalkan area tersebut.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qiFiy64Ln7s5LUf0-lZQSDkEVXM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fb3d027ed-fb3c-462b-ab7b-2ae3cacf3d8b_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Orangutan memantau kedatangan perahu motor di kawasan konservasi orangutan di gugusan Pulau Salat, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sepanjang 2021, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menangani seluas 76.921 hektar areal konflik tenurial. Sementara hingga November 2021, kemitraan konservasi juga tercatat telah mencapai 176.000 hektar.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno mengemukakan, terdapat 1,8 juta hektar area terbuka di kawasan konservasi. Dari jumlah tersebut, area yang terindikasi memiliki konflik dengan masyarakat seluas 866.633 hektar.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan