logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiPeningkatan Perdagangan Daging...
Iklan

Peningkatan Perdagangan Daging Merah dan Olahan Picu Masalah Kesehatan

Konsumsi daging merah dan olahan daging yang tinggi berkaitan erat dengan kondisi kesehatan.

Oleh
Ahmad Arif
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gDm-pp6QI5hCwnJEK5oP-UB1lMk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fd4f309c9-f79b-406a-8ca1-897a21d6dfb1_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Penjual daging sapi di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Senin (10/5/2021). Beberapa hari menjelang Lebaran, harga sejumlah komoditas pangan, seperti daging ayam, daging sapi, bawang merah, dan cabai, mengalami kenaikan. Daging sapi di sejumlah pasar di Jakarta dijual  Rp 140.000- Rp 160.000 per kilogram.

JAKARTA, KOMPAS — Peningkatan perdagangan daging merah dan daging olahan  global selama 30 tahun terakhir terkait dengan peningkatan tajam berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan pola makan. Dampak terbesar terjadi di Eropa Utara, Eropa Timur, dan negara-negara kepulauan Karibia dan Oseania.

Demikian temuan analisis yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Global Health yang dirilis pada Jumat (19/11/2021). ”Kebijakan kesehatan harus diintegrasikan dengan kebijakan pertanian dan perdagangan di antara negara-negara pengimpor dan pengekspor untuk mencegah biaya pribadi dan sosial lebih lanjut,” tulis Min Gong Chun dari Center for System Integration and Sustainability, Michigan State University, sekaligus penulis pertama kajian ini.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan