logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPendapatan Turun, Kebiasaan...
Iklan

Pendapatan Turun, Kebiasaan Merokok Jalan Terus

Pola perilaku merokok yang tidak berubah selama pandemi berdampak buruk bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Aturan harus semakin diperkuat agar konsumsi rokok bisa berkurang sekaligus menekan perokok usia muda.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4MjBhuhtUyoDHNmRZjDLbkLhCAc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Ff61dab78-f026-4727-8907-521e5dd8611b_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Warga melintasi mural bahaya rokok di Jalan Lontar, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (13/12/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Konsumsi rata-rata harian rokok masyarakat selama pandemi Covid-19 tidak berbeda dengan konsumsi sebelum pandemi. Pola konsumsi ini perlu menjadi perhatian terutama pada kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah. Tidak sedikit keluarga yang akhirnya mengorbankan standar kualitas hidup demi tetap bisa merokok.

Hal tersebut terlihat dalam survei Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) terhadap 779 responden perempuan yang memiliki suami perokok. Survei itu menunjukkan, 63 persen responden mengaku bahwa tidak ada perubahan intensitas merokok pada suaminya sebelum dan saat pandemi terjadi. Bahkan, 14 persen responden mengaku intensitas merokok suaminya justru semakin sering.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan