logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊKeterbatasan Akses Layanan...
Iklan

Keterbatasan Akses Layanan Kesehatan Jiwa Perburuk Risiko Bunuh Diri

Upaya pencegahan bunuh diri perlu intervensi yang cepat dan tepat. Keterbatasan pada akses layanan kesehatan bisa menghambat upaya tersebut.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oevlWlspNOkNx6jRL9tO4YwVGwE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F57220a54-925f-4b9d-a5fc-b5d3b2062f37_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ekspresi salah satu pasien yang termasuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) saat menerima suntikan vaksin Covid-19 di Paviliun Basudewa Rumah Sakit dr Marzoeki Mahdi, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/6/2021). Sebanyak 34 pasien ODGJ yang dirawat di rumah sakit tersebut menerima suntikan vaksin Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pandemi Covid-19 memicu timbulnya stres dan masalah psikososial bagi banyak orang. Hal ini perlu segera diatasi untuk mencegah masalah kesehatan jiwa lebih berat yang dapat berujung pada keinginan bunuh diri.

Namun, keterbatasan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan jiwa menghambat upaya penanganan yang cepat dan tepat. Kondisi itu diperberat dengan adanya stigma serta minimnya kesadaran akan kesehatan jiwa.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan