logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊKarbon Biru Disiapkan Masuk...
Iklan

Karbon Biru Disiapkan Masuk Dokumen Penurunan Emisi Indonesia

Potensi karbon biru Indonesia sangat besar karena memiliki 3,3 juta hektar mangrove dan 3 juta hektar padang lamun. Karbon biru ini dapat digunakan sebagai instrumen penurunan emisi gas rumah kaca.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kH6wY13Ohk2W_Tx-J1PzqiwqqF8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fcc19da43-2f45-48e4-aa48-d48569116d4a_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara Sungai Jingkem yang dikelilingi mangrove di Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Selain menjadi pengaman pantai dari bencana dan tempat biota laut, hutan bakau juga menyerap karbon dioksida.

JAKARTA, KOMPAS β€” Indonesia memiliki potensi karbon biru yang besar sebagai instrumen penurunan emisi gas rumah kaca. Hal ini mengingat ada sekitar 3,3 juta hektar mangrove dan 3 juta hektar padang lamun. Indonesia masih berupaya agar potensi ini masuk dalam dokumen kontribusi nasional penurunan emisi atau NDC.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi mengemukakan, Indonesia terus berupaya menggali potensi untuk bisa menurunkan emisi dan meningkatkan serapan gas rumah kaca. Ini di antaranya potensi pada ekosistem perairan, seperti mangrove dan padang lamun di sepanjang pantai di Indonesia.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan