Dampak Pandemi
Covid-19 Mengancam Masa Depan Anak Indonesia
Dampak Covid-19 pada anak-anak bisa sangat panjang bagi anak-anak yang ditinggal ”pergi” orangtuanya. Masa depan pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi mereka membutuhkan jaminan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2Fac713b83-31f1-43bc-be5f-d54191da9938_jpg.jpg)
Bunga plastik dan tanaman hias di makam Covid-19 di TPU Padurenan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021). Kementerian Kesehatan mencatat 1.466 kasus kematian Covid-19 pada Kamis (12/8/2021) sehingga jumlah total yang meninggal sejak pandemi mencapai 113.664. Pemerintah untuk sementara waktu tidak menggunakan data kematian sebagai indikator penanganan Covid-19. Langkah ini dinilai tidak tepat karena bisa berpengaruh pada pengambilan kebijakan yang tidak tepat sasaran.
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 tidak hanya menjadi ancaman serius saat ini, tetapi juga bisa berdampak terhadap masa depan dengan banyaknya anak Indonesia yang kehilangan orangtua. Besarnya kluster penularan di lingkungan pekerjaan dan keluarga menyebabkan tingginya tingkat kematian orang di usia produktif dengan meninggalkan anak-anak kecil.
Seiring dengan laju kematian karena Covid-19 di Indonesia yang terus bertambah, jumlah anak yang kehilangan orangtua juga terus membesar. ”Kebijakan yang bias ekonomi menyebabkan banyak usia produktif tetap bekerja selama pandemi. Ini menyebabkan tingginya penularan dan kematian pada kelompok usia yang kemungkinan juga memiliki anak-anak kecil,” kata epidemiolog Indonesia di Griffith University, Dicky Budiman, Sabtu (21/8/2021).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Covid-19 Mengancam Masa Depan Anak Indonesia".
Baca Epaper Kompas