logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊVaksinasi Covid-19 Berbayar...
Iklan

Vaksinasi Covid-19 Berbayar Bisa Memicu Ketidakadilan Akses

Vaksin berbayar oleh individu dinilai sejumlah kalangan tidak adil. Ini karena jumlah vaksin yang terbatas dan masih ada kaum rentan yang belum semuanya divaksin.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/10T6TBV-ABSwvgYTYp-zt5Pp2MU=/1024x643/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F4af438c9-9f7e-4893-8fc8-a048ccbc38d3_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Warga memotret pengumuman penundaan vaksinasi gotong royong individu di Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/7/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berbayar yang direncanakan dilakukan di delapan Kimia Farma di Jawa dan Bali mulai Senin (12/7/2021) ditunda untuk sementara waktu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Program vaksinasi gotong royong individu yang berbayar dinilai tidak tepat karena dapat menyebabkan ketidakadilan bagi masyarakat. Apalagi, jumlah penduduk yang sudah mendapatkan vaksin saat ini masih minim.

Penasihat Senior Bidang Gender dan Pemuda untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Diah Saminarsih di Jakarta, Senin (12/7/2021), mengatakan, pemberian vaksinasi Covid-19 di Indonesia belum merata. Dengan keterbatasan jumlah vaksin yang tersedia harus dipastikan kelompok rentan, seperti tenaga kesehatan dan warga lansia, bisa mendapatkan vaksinasi terlebih dulu.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan