EKOSISTEM PESISIR
Keterlibatan Pelajar Mempercepat Restorasi Mangrove
Pelibatan perempuan dan generasi muda dalam rehabilitasi dan restorasi mangrove memiliki potensi dampak positif yang besar. Inisiatif seperti ini perlu terus digencarkan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fcc19da43-2f45-48e4-aa48-d48569116d4a_jpg.jpg)
Foto udara Sungai Jingkem yang dikelilingi mangrove di Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Selain menjadi pengaman pantai dari bencana dan tempat biota laut, hutan bakau juga menyerap karbon dioksida.
JAKARTA, KOMPAS — Upaya perlindungan keberadaan dan fungsi hutan mangrove dengan pengelolaan yang tepat dan terpadu perlu menjadi prioritas. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar, upaya rehabilitasi dan restorasi mangrove dapat dilakukan lebih cepat.
Pelibatan anak muda dalam rehabilitasi dan restorasi mangrove dilakukan oleh siswa SMA Negeri 8 Balikpapan. SMA ini berada di daerah pesisir teluk Balikpapan dan di belakang sekolah terhampar hutan mangrove seluas 40 hektar yang sebagian di antaranya rusak.