Berdikari Lewat Kacang Kenari
Di Pulau Makian, kepentingan ekonomi dan ekologi bisa berjalan beriringan secara berkelanjutan, bahkan bisa menopang sektor pendidikan bagi anak-anak masyarakat sekitar hutan.
Buah dari pohon kenari memang belum dikenal masyarakat luas jika dibandingkan pala, cengkih, ubi, atau hasil hutan bukan kayu lainnya. Namun, di Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, kenari telah menjadi komoditas unggulan hingga memberikan dampak nyata bagi aspek sosial dan ekonomi masyarakat serta lingkungan.
Ibrahim Nur (55) mulai menyusuri jalan setapak menuju wilayah hutan dengan puluhan pohon kenari di Desa Sebelei, Kecamatan Makian Barat, Pulau Makian, Halmahera Selatan, sejak matahari berada pada ketinggian 30 derajat, Jumat (4/6/2021). Pagi itu, tak lupa ia juga menggendong keranjang di punggungnya dan sebuah bambu pendek untuk mencari buah kenari yang jatuh dari pohon.