logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiMakian Mengubur Catatan Kelam
Iklan

Makian Mengubur Catatan Kelam

Di balik ketidakpopuleran Pulau Makian karena ada potensi bencana abadi dari Gunung Kie Besi, terdapat “harta karun” yang kini mencoba digali dan dikenalkan oleh masyarakat lokal.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Uj2TiiJcCFvN5XSsgBiZ9dM7T6U=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FDSC06699_1623158425.jpg
KOMPAS/PRADIPTA PANDU

Lanskap Pulau Moti yang diambil dari Desa Sebelei, Kecamatan Makian Barat, Pulau Makian, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Jumat (4/6/2021).

Pulau Makian selama ini bukan destinasi wisata utama masyarakat yang singgah di Maluku Utara. Pamornya kalah jauh dengan Pulau Bacan yang masih satu wilayah Kabupaten Halmahera Selatan. Namun, di balik ketidakpopuleran Pulau Makian karena ada potensi bencana abadi dari Gunung Kie Besi, terdapat ”harta karun” yang kini mencoba digali dan dikenalkan oleh masyarakat lokal.

Gelombang laut yang tenang mengiringi perjalanan rombongan birokrat dan wartawan yang mengikuti kunjungan ke Desa Sebelei, Makian Barat, Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, Kamis (3/6/2021). Sekitar dua jam perjalanan tampak tidak ada gelombang besar yang menerjang. Rombongan pun tiba di pesisir Desa Sebelei setelah melintasi empat pulau dari titik pemberangkatan di Pelabuhan Bastiong, Ternate.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan