logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บZhurong dan Visi Keantariksaan...
Iklan

Zhurong dan Visi Keantariksaan Indonesia

China menjadi negara kedua yang mendaratkan wahananya di permukaan Mars, Zhurong, pada 15 Mei 2021. Di tengah kemajuan China dalam teknologi antariksa, Indonesia masih membicarakan bentuk lembaga keantariksaannya.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/t01UR0bNE5DhJ9F4MnWnwj0v4VE=/1024x1069/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F2020318iam-MZW_1584550799.jpg
ILUSTRASI: KOMPAS/ILHAM KHOIRI

M Zaid Wahyudi, wartawan Kompas

China makin menancapkan kukunya dalam penguasaan sains dan teknologi antariksa. Setelah jadi negara pertama yang berhasil mendaratkan wahana robotik Changโ€™e di sisi belakang Bulan pada Januari 2019, kini China juga jadi negara kedua yang berhasil mendaratkan wahananya di permukaan Mars, Zhurong, pada 15 Mei 2021.

Sepekan kemudian, Zhurong mengirimkan sejumlah citra tanah Mars ke Bumi. Keberhasilan itu menjadi tanda bahwa Zhurong tidak sekadar mampu mendarat di Mars, tetapi juga selamat dalam proses pendaratan yang masih menjadi tantangan banyak negara. Uni Eropa pernah mencoba mendaratkan Schiaparelli pada 2017, tetapi gagal karena wahana jatuh.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan