logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊInovasi Penanganan Tengkes...
Iklan

Inovasi Penanganan Tengkes Berbasis Digital Terus Dikembangkan

Riwayat kesehatan anak harus terus terpantau, baik kondisi mendasar seperti panjang dan berat badan serta kondisi lainnya. Inovasi agar terus dilakukan di tengah keterbatasan akses di masa pandemi Covid-19.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VBIttqQDrTWk_78hKVRBElY46LE=/1024x680/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F31b71eb1-b205-4f68-8ea7-359e52f52cdd_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Anak balita mendapat imunisasi dari petugas kesehatan di Posyandu Bougenvile, Larangan Selatan, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (11/1/2020). Pemeriksaan kesehatan, tumbuh kembang anak balita, serta pemberian imunisasi dilakukan secara berkala sebulan sekali. Posyandu merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan bayi dan anak balita di Indonesia, termasuk penanggulangan tengkes (stunting).

JAKARTA, KOMPAS β€” Layanan kesehatan yang terkendala selama masa pandemi membuat upaya penanganan tengkes tidak optimal. Dikhawatirkan, jumlah anak yang mengalami tengkes meningkat. Karena itu, berbagai inovasi harus dilakukan, di antaranya dengan memanfaatkan teknologi digital.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, kunjungan masyarakat ke posyandu menurun selama pandemi Covid-19. Hal ini dinilai wajar karena tidak sedikit layanan yang ditutup untuk mencegah penularan Covid-19. Sebagian orangtua juga masih khawatir jika membawa anaknya ke luar rumah.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan