Penyakit tidak menular
Minuman Berpemanis Dongkrak Risiko Kanker Usus Dua Kali Lipat
Konsumsi minuman berpemanis berlebihan tidak cuma meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2, tetapi juga risiko kanker usus besar lebih dini.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F9c9fbd8f-fdbc-477b-a086-50fd9661a802_jpg.jpg)
Seorang pedagang usaha mikro tengah menjual minuman teh kemasan kepada pembeli di Jakarta, Senin (9/3/2020). Terkait wacana pemerintah untuk mengenakan pajak terhadap minuman berpemanis, para pedagang berharap agar pajak tersebut tidak memberatkan usaha mereka.
JAKARTA, KOMPAS — Konsumsi dua gelas atau lebih minuman berpemanis setiap hari di masa dewasa menggandakan risiko kanker usus sebelum usia 50 tahun. Hasil temuan terbaru ini menambah panjang risiko minuman berpemanis bagi kesehatan, termasuk di antaranya diabetes melitus yang terus meningkat prevalensinya di Indonesia.
Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal British Medical Journal yang dirilis pada Jumat (7/5/2021). Jinhee Hur dari Department of Nutrition, Harvard T.H. Chan School of Public Health menjadi penulis pertama kajian ini.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Minuman Berpemanis Dongkrak Risiko Kanker Usus Dua Kali Lipat".
Baca Epaper Kompas