logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊTeknologi Nuklir Medis Masih...
Iklan

Teknologi Nuklir Medis Masih Potensial Dikembangkan di Indonesia

Teknologi nuklir medis masih potensial dikembangkan di Indonesia. Saat ini baru ada sekitar 14 rumah sakit, yang sebagian berada di Jakarta, yang memiliki fasilitas kedokteran nuklir.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ldTO56Db71BEID4X7Wr7KthAlmE=/1024x651/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_24046155_46_0.jpeg
Kompas

Operator iradiator Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menyiapkan iradiasi gama terhadap hidroksiapatit-chitosan agar steril, Rabu (15/6), di Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Bahan tersebut dimanfaatkan, antara lain, untuk penyembuhan pasca-pencabutan gigi oleh dokter gigi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tenaga nuklir belum dimanfaatkan secara optimal dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Padahal, layanan berbasis kedokteran nuklir bisa lebih efektif dan efisien dibandingkan layanan konvensional.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, energi nuklir dapat dimanfaatkan secara luas di bidang kesehatan, di antaranya untuk diagnosis penyakit dan layanan terapi. Diagnosis dapat dilakukan melalui pencitraan untuk melihat senyawa kimia tertentu dengan sifat nuklir yang dimasukkan ke dalam tubuh.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan