logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊKemarau 2021 Diperkirakan...
Iklan

Kemarau 2021 Diperkirakan Lebih Basah

BMKG memperkirakan musim kemarau 2021 secara umum bersifat basah. Namun, di beberapa wilayah akan lebih kering sehingga tetap ada risiko kebakaran hutan dan lahan. Pencegahan kebakaran agar terus ditingkatkan.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uHESR5SRdw7iKazxeP8d_6eFF-U=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210903RAM-Atraksi-Pemadaman-Kebakaran-Lahan-III_1615285180.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Petugas Manggala Agni sedang memperagakan pemadaman kebakaran di Apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Kebakaran di Kebun Raya Sriwijaya, Selasa (9/3/2021). Kebakaran lahan berpotensi meningkat ketika musim kemarau. BMKG memprediksi musim kemarau akan tiba di Sumsel pada dasarian III Mei 2021.

JAKARTA, KOMPAS β€” Musim kemarau tahun 2021 di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami kemunduran dibandingkan dengan rata-rata tahunannya. Selain itu, sebagian besar akan mengalami musim kemarau yang lebih basah. Meski demikian, ada sebagian kecil daerah, khususnya di Sumatera dan Kalimantan, yang bakal lebih kering dari biasanya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dalam keterangan pers secara daring, Kamis (25/3/2021), mengatakan, sebanyak 57,6 persen atau 197 zona musim di Indonesia lebih mundur musim kemaraunya dibandingkan dengan rata-rata 30 tahun. Hanya 14 persen atau 40 zona musim yang lebih awal masuk musim kemarau dan 28,4 persen atau 97 zona musim yang sama dengan rata-rata.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan