Ekonomi Sirkular dapat Kurangi Limbah Hingga 52 Persen
Penerapan konsep ekonomi sirkular di lima sektor industri menjadi fokus pemerintah dalam mengurangi volume sampah. Dengan pendekatan ini, pembangunan rendah karbon bisa dicapai tanpa mengurangi pertumbuhan ekonomi.
JAKARTA, KOMPAS—Penerapan ekonomi sirkular dapat mengurangi volume limbah 18-52 persen dibandingkan skenario dasar atau business as usual pada 2030. Karena itu, implementasi konsep ekonomi sirkular di lima sektor industri terus didorong untuk mendukung pencapaian pembangunan rendah karbon.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan, pemerintah menyadari perlunya perencanaan kebijakan yang adaptif dan berkelanjutan bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Pendekatan kebijakan yang saat ini diterapkan juga dinilai sudah tidak relevan untuk mengatasi masalah ekonomi dan sosial secara bersamaan.