logo Kompas.id
›
Ilmu Pengetahuan & Teknologi›Ekonomi Sirkular dapat Kurangi...
Iklan

Ekonomi Sirkular dapat Kurangi Limbah Hingga 52 Persen

Penerapan konsep ekonomi sirkular di lima sektor industri menjadi fokus pemerintah dalam mengurangi volume sampah. Dengan pendekatan ini, pembangunan rendah karbon bisa dicapai tanpa mengurangi pertumbuhan ekonomi.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MlsplQQLK2Nv3-SMqBzXP88BBik=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F1023656a-9c42-44d1-b8c6-64bc5efd174f_jpg.jpg
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Seorang pengunjung kegiatan pencanangan Gerakan Pilah Sampah dari Rumah, Minggu (15/9/2019) di Jakarta, mempelajari tempat sampah yang telah disediakan secara terpilah dalam kegiatan tersebut. Pemilahan akan menggerakkan sirkular ekonomi dan mengurangi/meniadakan impor bahan baku daur ulang industri karena bahan baku tersebut telah tercukupi dari dalam negeri.

JAKARTA, KOMPAS—Penerapan ekonomi sirkular dapat mengurangi volume limbah 18-52 persen dibandingkan skenario dasar atau business as usual pada 2030. Karena itu, implementasi konsep ekonomi sirkular di lima sektor industri terus didorong untuk mendukung pencapaian pembangunan rendah karbon.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan, pemerintah menyadari perlunya perencanaan kebijakan yang adaptif dan berkelanjutan bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Pendekatan kebijakan yang saat ini diterapkan juga dinilai sudah tidak relevan untuk mengatasi masalah ekonomi dan sosial secara bersamaan.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan