logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & Teknologi”Bau” Bisa Menjadi Indikator...
Iklan

”Bau” Bisa Menjadi Indikator Kesehatan Terumbu Karang

Peneliti menemukan ”bau” pada terumbu karang bisa menjadi indikator kesehatan, seperti halnya indikator visual seperti karang yang memutih atau tertutupi alga.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZUVlcKKA78PCz4zytoi-biUaeLo=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F52611015-102b-4644-9ca3-7f6b198e0beb_jpg.jpg
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Penyelam mengidentifikasi kondisi beserta kelimpahan karang dan ikan pada sekitar Pulau Hatta di Banda Naira, Maluku Tengah, Maluku, Selasa (5/11/2019). Kondisi karang di Pulau Hatta sebagai kontrol atau pembanding dari kondisi pada perairan di Taman Wisata Perairan Laut Banda Naira serta Kawasan Konservasi Perairan Ay dan Rhun.

Kita mungkin awam seperti apa ”bau” yang dikeluarkan dari terumbu karang di bawah air. Apalagi ketika ditanya perbedaan bau karang tersebut saat dalam kondisi sehat dan sakit, kita lebih bingung lagi.

Ini tak mengherankan karena riset terkait bau terumbu karang ini masih minim. Yang terkini, peneliti di University of Technology Sydney, the University of Sydney, dan Southern Cross University mengeksplorasi di Great Barrier Reef atau Karang Penghalang Besar, sebuah ekosistem terumbu karang terbesar di Benua ”Kanguru”, Australia, untuk mengungkapnya.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan