logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊMenciptakan Rekayasa Cuaca...
Iklan

Menciptakan Rekayasa Cuaca yang Kian Cerdas

Teknologi modifikasi cuaca tak hanya dimanfaatkan untuk memadamkan, tetapi juga mencegah kebakaran hutan dan lahan. Penggunaan AI atau kecerdasan buatan pun kini disentuh untuk memaksimalkan pembasahan gambut.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KrWfKkltavix0j8iMCENLwKSaNA=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F5a0e687e-08c1-457a-8918-19926d552906_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Awan hujan yang telah terbentuk dari penebaran semai garam sortie sebelumnya di langit kawasan Selat Sunda dilihat dari pesawat CN 295 Skuadron 2 TNI AU yang dipiloti Kapten (Pnb) Gilang dan Kopilot Letda (Pnb) Kukuh saat Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di langit kawasan Selat Sunda, Jumat (3/1/2020).

Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla masih menjadi masalah yang selalu dihadapi Indonesia setiap tahun. Salah satu upaya mencegah dilakukan dengan menjaga lahan gambut tetap basah melalui teknologi modifikasi cuaca. Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca kemudian memasukkan sistem kecerdasan buatan dalam rekayasa cuaca tersebut untuk membantu merencanakan waktu pengoperasian pembasahan gambut.

Luas karhutla tahun ini di sejumlah wilayah di Indonesia mengalami penurunan signifikan karena pengaruh fenomena La Nina yang menyebabkan curah hujan lebih tinggi dari biasanya. Namun, karhutla masih tetap terjadi di beberapa wilayah yang tidak terdampak fenomena ini, seperti wilayah timur Indonesia.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan